The Team - Part 2
Hari ini matahari bersinar di Kota Dalton. Pagi ini The Team diminta berkumpul di ruang utama kantor rahasia mereka jam 8 pagi. Para laki-laki telah siap di ruang utama dan menunggu Simon datang. Tak lama kemudian Simon masuk ke ruang utama dengan jas dan celana serba hitam, "Oke, apa semuanya sudah berkumpul?" Simon bertanya.
"NOpe, the phsyco one not coming yet .. " kata Jin tidak tertarik.
"Jin, lebih baik kau jaga bicara mu sebelum ia membunuhmu " kata Drago menggoda.
"Im not afraid to her okay?" jawab Jin.
"Dia memang sulit untuk bangun pagi. Tae coba hubungi dia" kata Simon.
--
Bip bip.. bip bip...
"arghhhh.. shut up !" kata Anna terganggu sambil melempar alarmnya. Ini alarmnya ke 20 yang rusak bulan ini.
... Ho Ho Ho liday HoHoHoliday *ringtone HP Anna berbunyi ketiga kalinya.
"What?" jawab Anna tak sabar.
"Yoo? kita harus berkumpul di ruang utama jam 8 pagi, apa kau lupa? ini sudah jam 10 pagi dan kami masih menunggu mu... " Suara Tae membuat Anna benar2 membuka matanya.
"Omo,,, sorry.. aku segera kesana" kata Anna. Anna menutup telepon dan segera bersiap ke ruang utama.
--
"Anna, ee maksudku Yoo.. Hai silahkan duduk" kata Simon.
"Hari ini kalian akan mengikuti training dalam hal senjata mulai besok dan untuk hari ini kalian akan mulai training bersama anggota FSI legal dalam hal pemerintahan nanti malam" jelas Simon.
" Jadi, kami harus menjadi apa ketika training di FSI?" tanya Won
"Well, Drago telah menyiapkan identitas palsu kalian. Kalian akan berpurapura sebagai calon agen FSI untuk tugas penyamaran. Nama kalian sudah ada di kartu identitas kalian, Yoo nama mu tidak perlu diganti karena tidak itu pun bukan nama aslimu jadi seharusnya tidak masalah." Simon kemudian meminta mereka segera menuju ruang training.
--
Lokasi training di kantor FSI tampak begitu ramai. Kurang lebih ada 80 orang yang mengikuti training, berkumul di satu ruang.
"wow, lihat itu.. Tae disini.. dia benar2 tampan"
"Won juga.. dia terlihat macho dengan jumper casual "
"Aku rasa kita juga harus mendekati Drago dan Jin yang pandai dan keren"
"Mereka ber empat benar2 sepert F4 di FSI "
Para wanita trainee benar2 mengidolakan mereka berempat yang sudah cukup terkenal sejak masa training awal mereka dulu di FSI. Tae, Drago dan Jin adalah trainee di FSI selama 4 tahun terakhir. Won adalah trainee senior selama 5 tahun di FSI.
" Tunggu, siapa wanita yang bersama mereka ? Mereka tampak akrab..."
"Apa mereka satu tim? apa mereka sudah punya tugas tertentu?"
PAra wanita segera mendatangi mereka meskipun tidak berani menyentuh mereka.
"Tae, akirnya kau datang!"teriak seorang wanita pirang dengan tubuh tinggi.
"Tae, aku kangen sekali.. " ujar wanita Latin dengan tubuh sexy.
"Hm.. speertinya Tae cukup terkenal disini.." pikir Anna dengan rambut coklat tua dan wajah asia hari ini.
"Siapa ini WOn? sepertinya aku belum pernah melihatnya.." tanya seorang wanita dengan rambut ombre dan baju super minim.
"Dia satu team dengan kami dibidang penyamaran.. namanya Yoo" jelas Won dengan seluruh mata wanita memandang Anna.
"Hello, namaku Yoo" sahut Anna dengan wajah datar
Para wanita itu tampak sibuk mengamati Anna dari atas hingga bawah.
"Aku Min" sahut wanita latin
"Aku Jessi" kata wanita dengan rmabut ombre
"Aku Nana, Kenapa pakai wajah palsu? kami kan sesama FSI" tanya wanita pirang.
Anna tidak menjawab dan langsung duduk dibangku ruangan. Tae tersenyum dan duduk disampingnya. WOn, Drago, dan JIn juga duduk disekitar Anna.
"Ckck, aku tidak suka dia.. dia bahkan tidak menjawab pertanyaanku" kata Nana sambil berbicara dengan teman2nya
"Aku rasa dia sombong karena dekat dengan mereka." kata Min
Training dimulai oleh seorang profesor. Anna benar-benar bosan mendengarkan sejarah negara dan kota Dalton. Anna pun tertidur sambil mendengarkan musik.
Setelah training selesai, Drago membangunkan Anna dan mengajaknya ke kantin. Mereka berempat duduk dan makan bersama di kantin.
" Wow, Yoo aku rasa kau langsung terkenal di hari pertama" kata Won
"Hm, aku tiak tertarik .." kata Anna sambil makan dengan lahap
"Yoo, aku rasa memenag seharusnya kau menunjukkan wajah aslimu kepada mereka.. aku rasa mereka akan berhenti membicarakanmu" kata Jin
"JIn, aku rasa mereka membicarakanku karena aku duduk dengan kalian bukan karena wajah palsuku" jawab Anna sambil memainkan sendoknya.
--
"Ayo kita buat dia menunjukkan wajahnya.. aku ingin tahu wajah seperti apa yang dia punya sampai para laki2 mau satu team dengannya. Tae bahkan menolakku 3 hari yang lalu, kenapa dia mau duduk disebelah cewe itu" kata Min
"Won juga menolakku kemarin" kata Jessi
"ayo kita tarik wajah palsunya dengan paksa..! wow lihat siapa yang masuk ke kamar mandi
Para wanita bergegas mengikuti Anna ke kamar mandi dan mengunci pintu. Mereka menunggu Anna di depan kaca.
" Hi" kata Jessi yang duduk di sebelah westafel.
Anna tidak menjawab dan mencuci tangannya disebelah Jessi.
"Heh.. siapa namamu.. Yoo aku ingin melihat wajah aslimu .. aku ingin tahu kenapa mereka mau satu tim denganmu" kata Min
"Mereka tidak tahu wajah asliku. dan ini tidak ada hubungannya dengan mau 1 tim atau tidak" jawab Anna yang mulai terganggu.
"Pegangi dia!" perintah Jessi
Para wanita itu memegang tangan Anna dan Jessi bergerak untuk menarik wajah Anna. Anna diam saja, namun ketika Jessi mendekat. Dia memukul kepala Jessi dengan kepala nya. Jessi terhempas ke bawah dan hidungnya berdarah. Anna dengan mudah melepaskan diri dari Min dan Nana.
" Dengar ya.. aku cuma sebentar training di sini.. tolong jangan ganggu aku jika kalian tidak mau mati." kata Anna sambil bergerak keluar.
Nana yang terkejut, dengan cepat mengangkat westafel kaca disebelahnya. Ia memukul Anna di kepalanya dengan westafel kaca itu. Anna tumbang ke depan dengan kepala berdarah.
"AAAAAAAAAAAAAAA apa yang kau lakukan!! apa kau membunuhnya!!!" teriak Min
"aku tidak sengaja, aku spontan saja melakukannya.. coba cek apa dia mati" kata Nana
Jessi bergerak mengecek nadi di leher Anna. " Ia masih hidup!" kata Jessi. Tiba-tiba Anna bangun dan membalikan badannya sambil duduk di lantai. Ia kaget melihat darahnya sendiri dan kepalanya terasa sakit.
"Sudah lama aku tidak melihat darahku sendiri.."kata Anna sambil menjilat darah di tangannya.
Para wanita itu berlari keluar dan meninggalkan Anna secepat mungkin.
Anna mencoba bangun dengan tangannya, tapi ia tidak mampu mengangkat tubuhnya. Anna merasa sangat pusing dan seluruh tubuhnya berdenyut nyeri.
"Shit, akan ku potong2 mereka besok!" kata Anna yang masih mencoba bangun.
--
Para wanita itu ketakutan dan berlari menabrak Won di dekat kamar mandi.
"Wowowo hati-hati girls.. " kata Won sambil menatap para wanita itu.
"Nana.. apa itu darah di tanganmu?? " tanya Drago sambil memegang Nana
" Eee itu ini itu ee iya darah.. aku jatuh di kamar mandi tadi" kata Nana terbata-bata
"Kau tidak terliaht terluka.. " kata Drago sambil mengamati tangannya
Para wanita itu segera pergi dan tidak menjawab Drago.
"Hm, aku rasa ada yang aneh.. apa mereka membully orang lagi? jangan2 ada yang terluka" kata Jin
" Kita cek saja kamar mandi, mereka dari sana bukan?" kata Tae sambil berjalan ke kamar mandi.
Seorang trainee wanita sedang membuka pintu kamar mandi dan berteriak.
"Aaaa tolong tolong" kata wanita itu sambil berteriak.
Tae segera berlari ke arahnya dan mendapati Anna bersimbah darah di lantai. Anna menatapnya, sambil bersandar di tembok.
" Im okay.. " kata Anna sambil tersenyum.
Tae berlari kearahnya, para laki-laki segera menyusul tae ke dalam.
"Apa yang terjadi? " tanya Won dengan begitu panik.
"APa yang terluka?? " tanya Tae sambil menyentuh seluruh tubuh Anna.
"Kepala ku.. Its okay,, tenang" kata Anna lemas
"Ayo segera angkat dan bawa dia ke rumah sakit di lantai 2!" teriak Drago.
Tae dan Won hendak menggendong Anna, mereka mengulurkan tangan ke leher dan kaki Anna. "BIar aku saja!" kata Tae dengan wajah pucat dan menyeramkan. Won mundur mengalah dan Tae segera berlari membawa Anna ke lift. Para laki-laki mengikuti dibelakang.
"Aku tidak pernah melihat Tae sekhawatir itu. " gumam Won
--
Anna dibawa ke rumah sakit. DOkter bilang kepala Anna dijahit dan Anna kehilangan banyak darah. Setelah dijahit, Anna menerima transfusi darah dan diminta beristirahat. Anna terlihat lemas dan pucat dengan infus yang ada di tangannya. Perlahan, anna membuka matanya dan hendak bangun dari kasur.
"Berbaringlah, dokter bilang kau harus istirahat" kata Won melarang Anna duduk. Anna menurut, dan ini pertama kalinya Anna merasa begitu hangat.
"Apa yang terjadi?" tanya Drago
"Nana memukulku dengan westafel kaca" jawab Anna tidak tertarik. Ia tidak pernah melapor kepada orang lain sebelumnya. Ia juga tidak pernah dikunjungi orang di rumah sakit. Ia selalu merawat dirinya sendiri sendirian, luka tembak dan luka tusuknya 2 tahun yang lalu pun ia tangani sendiri di apartemen.
"Kenapa?" tanya Jin
"Mereka ingin lihat wajah asliku, mereka tampaknya penasaran wanita seperti apa yang bisa dekat dengan kalian" kata Anna sambil berusaha meraih air disampingnya.
"Jangan banyak bergerak, minta bantuan kan bisa" kata Tae sambil meraih gelas dan memberikannya pada Anna.
Anna benar-benar merasa hangat. Ia tertidur pulas pertama kalinya di depan orang lain.
"Aku akan tangani mereka" kata Won
"Laporkan dan keluarkan mereka dari FSI sekarang juga" kata Tae kepada Simon yang datang menjenguk
"Aku rasa mereka harus diberi pelajaran dulu baru dikeluarkan " kata Jin. Jin baru menyadari bahwa ia ternyata peduli pada phsycopath yang selalu disindirnya.
"Tenang boys.. biar aku yang urus agar mereka dikeluarkan dan dihukum penjara atas percobaan pembunuhan." kata Simon
"Untuk masalah diberi pelajaran, aku yakin ada yang lebih menakutkan dari pada kalian.."kata Simon sambil menoleh ke arah Anna
Simon meninggalkan ruang dan menuju ke kantornya. Nana, Min, dan Jessi dipanggil dan dipecat dari FSI. Mereka akan menjani sidang untuk hukuman penjara setelah Anna pulih dan bisa bersaksi.
--
Anna bangun karena sinar matahari tepat menyinari wajahnya. Ia terkejut menyadari para laki-laki itu menemani dia semalaman dan tertidur di sofa. Won ada di samping kirinya tertidur dengan kepala dikasur Anna.
"Sudah bangun? bagaimana keadaanmu? apa kepalamu masih sakit?" tanya Tae yang ternyata tidak tiur semalaman menjaga Anna disampingnya.
"Kau tidak tidur?"tanya Anna
"Jawab aku dulu" kata Tae sambil menyentuh kening Anna. " Kau susah tidak demam, semalam kau demam tinggi, kata suster mungkin akibat lukamu. Jadi aku harus mengompres mu semalaman" kata Tae.
Jantung Anna kembali berdegub kencang. "Sadar anna, dia ketuamu, kamu adalah phsycopath kamu tidak bisa jatuh cinta" kata Anna dalam hati.
"Kepala ku sedikit pusing, tapi tidak sakit. Terima kasih sudah semalaman di sini. " Kata Anna malu-malu.
Dokter tiba-tiba masuk hendak memeriksa Anna.
"Woy, bangun.. minggir"kata Tae membangunkan Won
Para laki-laki terbangun dan duduk berjajar di sofa selama dokter memeriksa Anna. Dokter kemudian menyampaikan bahwa Anna sangat cepat pulih dan meninggalkan ruangan.
"Boys, bisa tolong kunci pintunya sebentar" kata Anna
"What? apa kau mau melakukan sesuatu pada kami??" Goda Jin
Tae bergerak mengunci pintu. Anna membuka wig dan wajah palsunya perlahan. Para laki-laki tampak sadar menahan nafas karena begitu penasaran.
Tampak seorang perempuan dengan wajah polos dan putih. Ia jelas orang asia, anna memiliki rambut hitam panjang ikal, hidung dan mulut yang kecil, dan mata lebar.
"Aku akan terlihat lebih cantik jika memakai makeup kok" canda Anna dengan merapikan poninya.
"Astaga aku tidak menyangka seorang phsyco punya wajah begitu cute dan polos! benar2 penipuan" kata Jin sambil mengusap rambut Anna.
Anna tersenyum, "Ya aku memang cute untuk umur 22 tahun"
"Kau baru berumur 22 tahun? wah berarti kau paling muda diantara kami" kata Drago
Tae ddan Won masih menatap Anna, belum berkomentar
"Hei kalian, jangan jatuh cinta pada pandangan pertama gitu dong!" Jin menyenggol Tae dan Won bersamaan.
"Ehem, kau cantik skali Anna, aku tau bahwa kau cantik tapi tidak menyangka secantik ini." kata Won malu-malu
Tae melotot ke arahnya. "Ehem kau tidak perlu memakai wajah palsu jika kita kembali ke kantor kita nanti. Wajah ini jauh lebih baik dari semua topengmu" kata Tae dengan bergerak keluar. Wajah Tae panas dan jantungnya berdegub kencang.
"Kenapa dia cantik sekali... kenapa aku hanya bisa melihat bibirnya" pikir Tae sambil menutup mulutnya dengan bersandr di depan pintu kamar Anna.
"Wah Anna kau hebat sekali bisa menggoyahkan Tae dalam 2 hari ahhaha aku hampir berpikir Tae gay karena ia tidak pernah tertarik pada wanita secantik atau sesexy apapun selama 4 tahun. " kata Drago sambil menyenggol Anna.
Anna menatap ke arah pintu. "apa benar Tae tertarik padaku..hh apa yang kupikirkan! Anna kamu itu phsyco kamu ga bisa jatuh cinta!" pikir Anna.
--
Keesokkan harinya Anna pulang ke kantor rahasia. Para laki-laki membantunya berjalan dan membawa barangnya hingga membuat seluruh kantor FSI iri pada Anna. Sesampainya di kantor rahasia, Anna beristirahat selama para laki-laki training senjata. Anna semakin dekat dengan teamnya, dan untuk pertama kalinya ia peduli dengan orang lain.
Namun, seluruh kehangatan yang dirasakan Anna tidak membuat Anna memafkan 3 perempuan yang berani melukannya.
Setelah 2 minggu istirahat, Anna sepakat untuk menjalani sidang besok lusa.
"Hello girls.." suara Anna mengaggetkan Min, Nana, dan Jessi yang sedang berkumpul di kamar hotel untuk membahas persidangan.
"Aaaa,, kau bagaimana kau bisa masuk disini??!" teriak Min sambil menunjuk Anna
Jessi dan Nana segera bergerak ke arah telepon di samping kasur hotel.
Anna melempar teleopon itu dengan vas bunga di samping Anna.
"Aaaa ! apa kau gila.. kau bisa melukai kami!" teriak Nana.
"aku kan tidak melempar kepalamu.."sindir Anna
"Pergi dari sini, atau kami akan laporkan kamu ke pengacara kami!" kata Jessi
"Jes, lapor saja kepada nya.. jika kau masih hidup setelah aku keluar dari sini.." uajr Anna sambil tersenyum. Anna mendekat ke arah Nana
"Mundur!, kau itu sakit! aku tahu kejiwaanmu tidak normal disaat kau menjilat darahmu sendiri!" kata Min
"hahaha, kau tau? bagus kalau begitu.. aku lebih suka menjilat darahmu kok Min, tenang saja!" Anna mendekat dan mencekik Min . Nana dan Jessi berteriak dan terpaku melihat Anna. Mereka tidak bisa bergerak, aura Anna begitu menakutkan bagi mereka.
"Dengar ya, hari ini kalian tidak pernah bertemu denganku, kalian juga tidak terluka karena aku, dan aku mau kalian mengaku bersalah dan meminta maaf di persidangan. Jangan coba2 meminta keringanan hukuman. kalau sampai hukuman kalian lebih ringan dari seharusnya, atau kalau sampai kalian berbhong aku akan mendatangi kalian dan kalian akan berharap kalian lebih suka dipenjara!" kata Anna sambil melepaskan Min yang sudah hampir membiru.
Nana mendorong Anna dan mencoba menyakitinya. Anna menusuk tangan Nana dengan pecahan Vas bunga yang dia ambil dari lantai."kau mau membuat aku masuk rumah sakit lagi?"kata Anna sambil memutar pecahan kaca di tangan Nana.
"Aaaa tolong .. lepaskan aku... Aaa" teriak Nana.
Jessi bergerak maju mencoba memukul Anna dengan tasnya. Anna melepaskan Nana dan menendang Jessi ke arah kasur. Anna memukul jessi dengan sepatu heelsnya dan Jessi berdarah di kepalanya.
"Kalian dengar ga si apa yang aku katakan. aku tidak mau membunuh kalian sekarang! lakukan apa yang ksuruh kecuali kalian mau mati!" kata Anna dengan suara keras membuat para wanita itu berhenti berteriak kesakitan.
Anna meninggalkan kamar hotel itu setelah mencuci tangannya. Min, Jessi , dan Nana segera memanggil ambulan untuk mereka. Mereka berlari ke lift setelah memastikan Anna masuk ke lift lainnya.
Comments
Post a Comment