The Team - Part 1
bip bip... bip bip ....
Alarm berbunyi menunjukkan pk 10.00 a.m.
Anna membuka mata .. lalu memejamkannya kembali...
bip bip... bip bip .... Alarm berbunyi lagi menunjukkan pk 12.00 a.m.
bip.. bip... bip... bip...
"Okay okay !" Anna memukul alarm yang berdering di sampingnya. Anna membuka mata dan tersenyum sambil menatap langit-langit kamarnya ...
Anna bersiap dengan pakaian serba pink dan melihat sumpit cantik yang dibelinya kemarin. Anna menata rambutnya dan memasang sumpit tersebut di depan kaca. " That's cute.. " Anna berkata sambil memainkan sumpit tersebut.
Setelah berlari selama 1 jam di taman kota, seorang pria paruh baya berjalan menuju mobilnya dengan pakaian olah raganya. Ketika Ia membuka pintu mobil...
"Who the hell are you??!!! " teriak pria tersebut dengan terkejut
" Hi, don't panic... My name is Anna and I just wanna talk" Anna berbicara dengan memberikan senyum manisnya.
"Bagaimana caramu masuk mobil ini?! mau bicara apa kamu!?" ujar pria itu marah.
"Aku hanya akan menjawab 1 pertanyaan, pertanyaan mana yang anda ingin aku jawab? " kata Anna dengan memainkan rambutnya.
"Oke, jadi mau berbicara apa kau?" pria itu tampak penasaran.
"Masuklah ke mobil, sir... " Anna menepuk nepuk kursi di sampingnya. Pria itu masuk dan menatap tajam ke Anna.
"Sir, aku bertemu dengan Maddison dua hari yang lalu, dan dia memberiku 2 Miliar untuk membunuhmu hari ini, saat ini juga... aku hanya bertanya apa mungkin kau memiliki uang lebih banyak untuk membuat ku tidak membunuhmu?" Anna menjelaskan dengan senyum yang masih belum hilang juga.
" Maddison? my wive? kau fikir aku percaya bahwa dia memintamu membunuhku? dan kau fikir aku percaya kau bisa membunuhku saat ini juga?" Pria tersebut tampak marah.
Anna sama sekali tidak merasa takut, tapi pria tersebut belum menyadari betapa gugupnya dirinya akibat tatapan Anna.
"Well, i know that you are a good athlete, but killing tidak hanya membutuhkan kekuatan dan stamina, tetapi juga butuh kemauan" Anna tersenyum lagi.
"Why maddison want to kill me? " pria itu bertanya.
"Why? apa sekarang kau percaya aku bisa membunuhmu? hahaha .. You know? ternyata maddison memiliki laki2 lain yang jauh lebih HOT " Anna mendekat ke arah pria itu smbil memainkan sumpit di rambutnya.
"I will talk to her, dan aku tidak akan memberikan uang padamu sedikit pun.. " ujar pria tersebut dengan tegas sambil mendorong Anna untuk keluar dari mobil.
"woo.. thats not a good choice ๐.. " dalam sekejab Anna menarik sumpit dari rambutnya dan menancapkannya di bagian samping leher pria tersebut. Darah segar mengenai kaca depan mobil dan membasahi tangan Anna. Anna menatap mata pria tersebut yang dengan perlahan kehilangan nyawanya. Tubuh pria tersebut tidak berhenti bergetar sambil berteriak tanpa suara.
"Hi blood !" ujar anna sambil menjilat darah di tangannya.
" Bye bye sir.. nice talk !" kata Anna meninggalkan mobil pria tersebut yang tidak lagi bergerak.
Anna mencuci tanganya di samping mobil dengan air minum pria tersebut. Ia melempar botolnya ke bawah dan meninggalkan taman kota dengan motornya.
Tak lama kemudian, Anna sampai di rumah mewah berwarna serba putih. Seorang wanita cantik keluar dari rumah tersebut menyambutnya.
"Bagaimana? " tanya wanita tsb dengan mata berbinar binar.
"Done.. u will know how he died on the news. " ujar Anna sambil menadahkan tangan kanannya.
"Yessss ! This is your money. and i give u a little bonus! " ujar wanita itu dengan memeluk Anna dengan manja.
"Singkirkan dirimu sebelum saya melepaskan telinga anda sekarang juga." ujar Anna datar.
Wanita itu segera mundur dan meminta maaf. Anna meninggalkan rumah tersebut dan pulang ke apartemennya.
"Harrison Standley suami artis pendatang baru Maddison standley, ditemukan secara mengenaskan di mobilnya siang ini, dengan sumpit yang masih berada di lehernya. Pelaku pembunuhan masih diselidiki oleh polisi, hingga saat ini sidik jari dan bukti lain belum ditemukan meskipun seluruh isi mobil dan sekitarnya telah diperiksa... "
Berita di seluruh channel TV menceritakan tentang kematian Harrison.
"Huff ... aku tidak mengerti mengapa di senjata pembunuhan tidak ada sidik jari ditemukan... Padahal diketahui dari cctv pelaku tidak memakai sarung tangan!" Letnan Silom tampak gusar dalam rapat bersama para pihak CSI di kantornya.
"Wajahnya juga tidak dapat dikenali oleh sistem, sepertinya dia memakai topeng wajah dan juga topi untuk mempersulit kita Letnan!" sambung Agen Vient.
" Ini sudah ke 10 kalinya terjadj pembunuhan kejam tanpa ada bukti sidik jari dengan wajah yang tak dapat dikenali oleh seorang wanita, apa mungkin ini adalah orang yang sama? " tanya Agen Dade
"Bisa jadi, dilihat dari 10 pembunuhan ini, pasti dilakukan oleh pshyco dan direncanakan. Saya rasa pembunuhan ini semua berbasis uang dan tidak random. Saya gakin pembunuhnya dibayar oleh pihak lain untuk membunuh.. Karena di setiap pembunuhan , kita menemukan istri, keluarga, anak, atau rekan kerja yang memiliki motif tapi tidak dapat dibuktikan bahwa mereka terlibat pembunuhan karena kita tidak dapat menemukan wanita ini .. " ujar Agen Vient.
"Saat ini kita tidak bisa diam saja, kita harus menemukan pembunuhnya kali ini ! Ada kabar bahwa media menemukan foto perselingkuhan Nyonya Stanley, aku rasa ini bisa menjadi motif. Segera bawa Nyonya Standley ke ruang interogasi dan tanya kan semua informasi yang memungkinkan tentang orang yang bermotif membunuh suaminya " perintah Letnan Silom.
Agen Vient segera menjemput Nyonya Standley dari rumahnya ke kantor polisi dan membawanya ke ruang interogasi.
"Apa ini!? beraninya kau memperlakukan aku seperti tersangka ! aku bahkan belum sempat melihat suamiku di rumah sakit! tapi kau malah menempatkan aku di ruang interogasi" kata Maddison marah.
" Nyonya. kami melakukan semua ini agar kami segera menemukan pembunuh suami anda. Saya yakin nyonya tau orang yang membenci suami anda" tanya agen Dade.
" Banyak sekali orang mengancamnya, bagaimanapun juga suami saya adalah pengacara yang tentu memiliki banyak musuh..." kata Maddison dengan cepat.
"Kalau begitu Nyonya, tolong lihat foto wanita ini, apakah mungkin nyonya mengenalnya? " tanya agen Vient
"Dia.., Di Dia pembunuh suami saya tentu saja saya tidak mengenalnya! apa kamu pikir saya bisa mengenali pembunuh suami saya? apa kamu pikir saya yang memintanya membunuh Harry? " kata Maddison dengan panik dan histeris.
"Tunggu.. bagaimana anda tahu bahwa orang ini tersangkanya? saya bahkan belum mengeluarkan foto ini ke media!"tanya agen Dade dengan terkejut.
"Belum???? eee maksud saya , saya fikir dia tersangkanya... karena anda menunjukkan kepada saya fotonya di ruang interogasi kan!.. CUKUP, saya mau pengacara saya mendampingi saya" kata Maddison panik
"wow, benar2 mengejutkan.. anda meminta pengacara jauh lebih cepat dari yang kami duga, baik nyonya kami akan memanggil pengacara anda, sebaiknya ada bersiap2 untuk memberikan kontak pembunuh itu kepada kami" jelas agen Vient.
Para detektif pergi dari ruangan dan memanggil Pengacara Oziel yang telah menunggu di depan ruang interogasi. Oziel berbicara dengan Maddison cukup lama dan kemudian memanggil para detektif untuk berdiskusi
"Agen, klien saya bersedia mengakui pembunuhan suaminya. Namun saya rasa hukuman pembunuhan berencana harus diringankan karena klien saya bersedia untuk mengakui kesalahannya dan ia akan memberikan identitas pembunuh tersebut." ujar Oziel.
"Tidak bisa, 25 tahun penjara atas pembunhhan tingkat 1 tidak dapat dikurangi. Jika klien anda tidak ingin memberikan identitas pembunuhnya, maka saya akan menambah tuntutan karena tidak mau membantu penyelidikan" kata Agen Dade
"Apa 25 tahun? aku akan keluar dari penjara setelah umur 65 tahun! tidak bisa! " teriak Maddison
"Maaf, ini penawaran terbaik kami, bagaimnpun juga pembunuh itu hanya kaki tangan dan kau adalah otaknya. " kata agen Vient.
Pengacara tersebut menenangkan kliennya dan mereka sepakat. "Oke, kami terima tawaran tersebut " ujar pengacara sambil menenangkan Maddison.
"Jadi jelaskan alasan pembunuhan suami anda dan pembunuh itu" ujar letnan Silom yang juga ada di ruangan.
"Saya terpaksa menyingkirkan Harry.. dia tahu saya berselingkuh dengan rekan aktor saya di film terkhir yang saya bintangi. Harry mengancam akan menceraikan saya, membongkar semuanya di depan publik, dan memberitahu anak2 saya. .... Saya akan kehilangan semuanya, harta, ketenaran, dan anak saya akan membenci saya!. saya tidak dapat membiarkan hal itu. Kemudian teman saya Sinta Lee, dia memberikan saya nomor telepon seorang pembunuh bayaran yang tidak akan pernah tertangkap katanya." kata Maddison dengan air mata
"Sinta ? Sinta lee ?.. Ia terlibat di kasus kita yang ke 7, Letnan. Kita mencurigainya telah membunuh ayahnya untuk mendapatkan warisan " kata agen Dade berbisik kepada Letnan.
"Saya takut dan tidak berfikir panjang . Jadi saya segera menghubungi nomor tersebut namun tidak tersambung. Tidak lama seseorang menelepon saya dari nomor lain yang tidak dikenal. Dia berkata bahwa namanya Anna dan dia bertanya kenapa saya menghubunginya. Saya menjelaskan alasan saya menghubunginya, tapi dia tampak tidak tertarik dengan alasan saya ingin membunuh suami saya, dan segera bertanya berapa yang bisa saya bayarkan, Saya bilang 2 Miliar.. dia setuju dan berkata dia akan membunuh Harry minggu depan kemudian menutup teleponnya. Selama 1 minggu saya tidak bisa tidur dan saya tidak dapat menghubungi wnita itu lagi. Lalu tiba2 saya melihat seorang wanita di depan rumah saya saat malam hari ketika suami saya sedang mandi , jadi saya segera keluar dan bertanya siapa dia. Wanita itu berkata bahwa dia adalah Anna, dia bilang dia akan kemari lagi besok siang setelah membunuh suami saya, dan saya harus menyiapkan 2 M tunai besok. lalu dia pergi begitu saja. dan keesokan harinya dia datang dan meminta uang itu, lalu saya melihat berita di TV bagaimana suami saya mati. " kata Maddison dengan tertunduk malu.
"Apa kau melihat wajahnya, dan apa kau tahu kenapa dia tidak meninggalkan sidik jari? apa kau masih menyimpan nomornya?" tanya Letnan Silom beruntun.
"Aku melihat wajahnya.. matanya hitam tanpa ekspresi, hidungnya mancung, bibirnya tebal, dia kurus, dan rambutnya pirang. aku bertanya bagaimana kalau sampai dia tertangkap.., dia menunjukkan telapak tangannya. dia bilang dia telah membakar sidik jarinya. dan nomor itu sudah tidak bisa dihubungi sejak aku meneleponng pertama kali.. " kata Maddison
Letnan Silom dan para detektif keluar meninggalkan Maddison dan berkumpul di ruang utama.
"Jelas sekali bahwa wajah itu adalah wajah palsu yang sama dengan wajah di cctv, bagaimana mungkin seorang pirang memiliki warna mata hitam dan bibir tebal. Dia juga sulit untuk diketahui tingginya karena sepatu bootnya tidak bisa ditebak berapa tinggi solnya.. Dia jelas bukan amatir, dia membuang nomornya setelah ada klien baru. kita harus mencari Sinta, mungkin dia tau cara menghubunginya." kata Letnan silom.
Agen dade segera memanggil Sinta ke kantor
"Hi detektif! long time no see.. ada apa mencariku?" ujar sinta
"Sinta, hari ini kami menangkap Maddison atas pembunuhan suaminya.. dia berkata bahwa kau yang memberikan kontak pembunuh bayar itu.. aku ingin tahu siapa dia dan bagaimana kau mengenalnya!" kata Letnan Silom.
Sinta terkejut dan tidak mampu menatap mata detektif.
---
"So tired... " Anna berbaring di kasurnya bersama pizza yang baru saja ia pesan.
"Maddison Standley terbukti sebagai dalang pembunuhan suaminya, diketahui bahwa Sinta terbkti terlibat perselingkuhan dengan Coman Ford, pasangan mainnya dalam film..... " berita TV ini membuat Anna membuka matanya.
"Wahh... sepertinya para detektif itu menemukan sesuatu" kata Anna dengan tersenyum dan kembali memejamkan matanya, ia tidak perduli.
--
"kasus anda memang sudah lama terjadi, tapi kami masih dapat membuka kembali kasus tersebut jika anda tidak mau bekerja sama" kata Agen Dade
"okay, okay, tenang ... jangan tangkap aku okay? aku mengenal Anna bukan dari orang lain.aku mengenalnya karena aku pernah tinggal bersebelahan dengannya. Awalnya aku tidak tau mengapa dia sering pulang malam, Aku hanya tahu dia hidup sendiri. dan suatu hari dia datang ke apartemen ku dan mengetuk pintu di tengah malam. Aku membuka pintu dan dia bertaya kenapa aku dikamarnya. Sepertinya dia mabuk dan ditangannya banyak sekali bekas darah. aku ketakutan dan tidak bisa mencegahnya masuk ke apartemenku.
Keesokan paginya aku bangun dan mendapati dia berdiri di depan kasurku dengan menatap tajam ke arahku. Tatapannya.. mata itu... aku tidak akan pernah lupa... aku merasa tercekik hanya dengan melihanya... Aku menjelaskan semuanya kemudian dia berkata bahwa dia sedang berpikir bagaimana cara membunuhku ... " kata Sinta sambil mengingat kejadian 3 tahun lalu
"Anna memperkenalkan dirinya dan berkata bahwa dia bisa membunuh siapapun asal aku memberinya uang, jadi aku memberinya 1 miliar untuk menbunuh ayahku dan dia melakukannya dengan baik.
Kalau masalah apakah aku bisa mengenali wajahnya atau tidak, aku tidak bisa .. karena selama kita bertemu, dia tidak pernah muncul dengan wajah yang sama, jadi aku tidak tahu mana wajahnya yang asli. Di malam dia menginap, aku bahkan tidak berani menyentuh tangannya. jadi aku tidak tahu dia memakai topeng atau tidak" kata Sinta melanjutkan.
"Baik, kasus anda akan saya serahkan kembali ke persidangan" kata agen vient sambil meminta polisi untuk menangkap Sinta.
"Aku rasa aku harus meminta bantuan kepada FBI kali ini" Letnan Silom segera menghubungi kepala FBI dan memintanya untuk bertemu saat itu juga. Letnan Silom segera pergi ke kantor FBI dan menunggu Kepala FBI datang. Kepala FBI Simon segera menemui Letnan Silom yang telah menunggu sejak tadi di kantor FBI. Setelah Letnan menceritakan semuannya, Simon berkata bahwa ia akan menyelesaikan semuannya dan meminta Letnan Silom untuk menyerahkan seluruh kasus kepada dirinya. Letnan percaya dan berterima kasih, kemudian pergi meninggalkan ruangan.
Simon memandangi seluruh file setelah membacanya, ia tersenyum dan menghubungi seseorang dengan segera, " I found the pshyco one... " kata Simon dengan puas.
---
Simon meminta seseorang untuk mencari pembunuh ini. Ia melacak keberadaan Anna dan mencarinya di cctv jalanan kota untuk mencari tempat tinggalnya. dan Gotcha! Simon menemukan lokasi apartemen Anna akibat cctv di depan jalan apartemen yang menangkap wajah yang sama dengan wajah yang digunakan pembunuh itu.
Simon segera mendatangi apartemen Anna. "FBI, open the door please!" kata simon sambil menggedor pintu Anna.
Anna kembali membuka mata dan tersenyum. "Ternyata butuh 22 jam untuk menemukanku hahaha" Anna segera memakai topengnya yang lain dan membuka pintu
"Hello? ada apa? anda siapa?" kata Anna dengan rambut merah dan wajah palsu khas wanita latin.
"Hi Anna, saya Kepala FBI Simon! nice to meet you" kata Simon ramah.
"Anna? im sorry, I dont know Anna .. my name is Yoo " kata anna dengan senyum manis dibibirnya
"I know, mungkin kamu memakai nama Yoo disini, tapi saya juga memiliki bukti cctv bahwa kamu adalah Anna yang kami cari.. tapi ... tolong jangan sakiti aku dengan apapun yang ada di tangan kirimu, karena aku hanya ingin bicara" kata Simon
Anna berhenti tersenyum dan menunjukkan pisau kecil di tangan kirinya, dengan santai ia kembali tersenyum iblis dan mengizinkan Simon masuk
"ada perlu apa Simon?" tanya Anna sambil berbaring dan memainkan rambutnya.
"Anna, aku tau semua pembunuhan yang kau lakukan. hari ini Letnan Silom menemuiku dan menunjukkan 10 kasus pembunuhanmu.. " lanjut simon smbil duduk di kursi tamu.
Yah, itu memang belum semuanya, hanya itu yang diketahui oleh Letnan Silom,
"Go on.. " balas Anna
"Anna, aku tau bahwa kau bisa membunuh dengan cepat dengan benda sederhana apapun sehingga dari file yang aku baca, senjata pembunuhan yang kau pakai begitu beragam,... pisau, sumpit, palu, kapak, silet, potongan kuku, bahkan pensil sekalipun. dan kau tidak pernah tertangkap karena kau begitu jenius dan hati-hati. Kau juga memantau targetmu selama 1 minggu dan merencanakan pembunuhan bersih dan matang. " Simon berkata dengan mengamati Anna degan seksama.
Anna tersenyum, "Kau tidak terlihat sepandai itu dalam menganalisa seseorang. dan kau tidak terlihat pandai melacak keberadaan sesorang".
"Benar, yang menganalisa dirimu adalah seseorang yang akan kukenalkan padamu setelah ini. Aku ingin kau bekerja untuk FSI , kau bisa mendapatkan banyak uang dan bisa membunuh tanpa dihukum. Bagaimana?" kata Simon
"pekerjaan macam apa? " Anna tampak tertarik dengan apapun yang berbau pembunuhan.
" well , u have to come with me now" Simon dan Anna segera pergi ke sebuah pintu masuk rahasia di basement kantor FSI. Simon membawa Anna masuk dan memperkenalkannya dengan 4 pria di dalam ruang utama.
"Anna , ini adalah team yang sedang aku bentuk .. dan aku ingin kau menjadi salah satunya." kata Simon
" Apa pekerjaan team ini" tanya Anna
" menyingkirkan orang2 besar penjahat2 negara, teroris, dan para pejabat korupsi yang mngkianati negara. Aku membentuk team ini dengan 4 anggota, ayo perkenalkan diri kalian Boys" kata Simon
"Simon, kami memang meminta wanita dalam team, tapi kenapa kau memberi kami psychopath..๐ " kata Jin.
"Jin, shut up.. " kata Simon.
"My name is Tae, aku adalah leader dari team ini.. " kata Tae.
"Hi, aku Dragon ahli komputer, aku adlah orang yang berhasil melacakmu" Dragon tersenyum ke arah Anna
"Aku Won, aku bertugas untuk berakting menipu dan aku jago menembak๐" Won berkata sambil menata rambutnya
Anna segera menganalisa setiap orang di rungan tersebut,
"Jin dia dingin tapi dari tangannya dia terlihat kuat dan lincah karena badannya kurus dan tinggi. luka di pipi kanannya menunjukkan luka akibat benda tumpul, mungkin tongkat bisbol atau kayu. sepertinya dia pandai berkelahi
Dragon terlihat sangat keren dengan gaya swagnya dan sama sekali tjdak terlihat seperti ahli komputer yang sepertinya sngat hebat karena bisa melacak Anna
Won terlihat tampan dengan jas hitam dan memiliki otot lengan hNg besar. jari telunjuknya terlihat mengapal tanda sering nya ia menggunakan pistol, banyak juga bekas luka di tangannya mungkin dia eroleh dari latihan.
Tae, dia memiliki mata coklat dengan rambut hitam tebal dan tinggi 180 cm. Tae benar benar berotot besar diseluruh tubuhnya dan tampan . tapi apa ya keahliannya? apa cuma memimpin? " pikir Anna.
"Anna? bagaimana? kau suka mereka? kami membutuhkan dirimu untuk membunuh segala bentuk penjahat seperti anak2 maupun orang tua yang ternyata benar2 berbahaya, para laki2 ini kadang suka ga tega untuk membunuh mereka, itu sebabnya aku mencari seorang seperti kamu. "kata Simon membuyarkan lamunan Anna.
"Well apa kelebihan kalian masing2 ,selain Dragon, dan bagaimana cara kita menyusun rencana ? lalu bagaimana cara kita menentukan target." kata Anna
"Anna target ditentukan oleh pemerintah, dan aku yang akan menyampaikan langsung kepada Tae beserta alasan nya. Dragon akan mencari info lengkap target dan kalian akan menyusun rencana bersama. Jadi kalian bekerja pada pemerintah tapi tidak diakui secar Legal. jika kalian tertangkap, kami tidak bisa menolong kalian atas nama FSI, tapi kami akan menolong kalian dari belakang. Itu sebabnya kerja sama team penting " jelas Simon.
"Keahlianku adalah berakting dan menembak " kata Won
"Aku bagian lompat2 dari gedung2 dan mengatasi masalah2 ketinggian, fasilitas berbahaya dan lainnya" kata Jin
"Aku yang paling kuat di team da aku mahir menggunakna senjata apapun, jadi aku akan membuka jalan untukmu ke musuh utama dan membantu mu membunuhnya." kata Tae
"Aku tidak butuh bantuan membunh musuh utama asalkan dia bukan sumo atau petinju hebat ๐ " kata Anna dengan manyun.
" Oke i'm in.. aku Yoo, aku akan bekerja dngan baik.. kapan kita mulai kasus pertama kita? " kata Anna
"Yoo? namamu Anna atau Yoo?" tanya Tae
"Yoo.. namaku Yoo.. " kata Anna
"nama asli? "tanya Dragon sambil mengerenyitkan dahi.
"no.. " jawab Anna sambil membuka snack di atas meja.
"Oke team ini resmi terbentuk dengan 5 orang, kasus pertama akan datang minggu depan. kalian beristirahatlah dan saling mengakrabkan diri. Anna.... maksudku Yoo kamu harus tinggal di sini.. di basement ini ada 3 lantai.. langai paling bawah berisi 5 kamar masing2 untuk kalian. Jika kalian hendak masuk keluar basement, jangan melalui pintu depan kantor FSI, tapi lewat pintu rahasia yang tadi kita lewati ... Yoo kamu dilarang keluar dengan wajah asli .. pakailah topeng dan jika kau mau membuka topeng, lakukan di kantor jangan di apartemen atau diluar. " kata Simon smbil berjalan ke pintu. Ia pergi dan memesankan makanan untuk mereka ber 5.
"Anna eh maksudku Yoo, apa kami boleh tau wajah aslimu?" tanya Dragon
"Not now drag, not now " kata anna sambil tersenyum
--
Simon meminta orang untuk mengantarkan barang anna ke kantor
"Aku bantu" kata Tae sambil mengangkat tas tas ke kamar Anna. Anna terkejut Tae membantunya. Ia satu-satunya yang datang membantu Anna. Kemudian datang Won untuk membantu Anna pula.
" Anna, What i can do? " tanya Won
" Hm.. tolong ambilkan koperku yang hitam dari mobil ya.. " kata Anna manja.
" Yess princess,, " sahut Won sambil menuju ke mobil
Anna dan Tae berada di kamar sendirian sambil menata meja dan kursi.
"u not afraid to me? " tanya Anna sambil menata baju-bajunya di lemari
"Why? Karena kau pembunuh? Noooo... aku juga banyak menembak dan menyakiti orang" jawab Tae sambil mengangkar kursi ke pojok ruangan.
"Ya.. tapi kan tidak karena kau suka dan tidak dengan cara yang kejam, kau juga tidak berfikir bagaimana cara paling menyakitkan untuk membunuh seseorang..." kata Anna sambil menyentuh rambutnya dengan gugup, serta menatap Tae dalam-dalam.
"Hm.. sebenarnya sangat banyak yang ingin aku ketahui tentangmu, tapi ini hari pertama, jadi mari kita pelan2 saja. Bilang saja padaku jika kau sudah siap. Kita akan minum kopi bersama di luar" kata Tae sambil tersenyum dan keluar dari kamar Anna.
Anna terdiam menatap ke pintu, " What is this? kenapa jantungku.. "
Alarm berbunyi menunjukkan pk 10.00 a.m.
Anna membuka mata .. lalu memejamkannya kembali...
bip bip... bip bip .... Alarm berbunyi lagi menunjukkan pk 12.00 a.m.
bip.. bip... bip... bip...
"Okay okay !" Anna memukul alarm yang berdering di sampingnya. Anna membuka mata dan tersenyum sambil menatap langit-langit kamarnya ...
Anna bersiap dengan pakaian serba pink dan melihat sumpit cantik yang dibelinya kemarin. Anna menata rambutnya dan memasang sumpit tersebut di depan kaca. " That's cute.. " Anna berkata sambil memainkan sumpit tersebut.
Setelah berlari selama 1 jam di taman kota, seorang pria paruh baya berjalan menuju mobilnya dengan pakaian olah raganya. Ketika Ia membuka pintu mobil...
"Who the hell are you??!!! " teriak pria tersebut dengan terkejut
" Hi, don't panic... My name is Anna and I just wanna talk" Anna berbicara dengan memberikan senyum manisnya.
"Bagaimana caramu masuk mobil ini?! mau bicara apa kamu!?" ujar pria itu marah.
"Aku hanya akan menjawab 1 pertanyaan, pertanyaan mana yang anda ingin aku jawab? " kata Anna dengan memainkan rambutnya.
"Oke, jadi mau berbicara apa kau?" pria itu tampak penasaran.
"Masuklah ke mobil, sir... " Anna menepuk nepuk kursi di sampingnya. Pria itu masuk dan menatap tajam ke Anna.
"Sir, aku bertemu dengan Maddison dua hari yang lalu, dan dia memberiku 2 Miliar untuk membunuhmu hari ini, saat ini juga... aku hanya bertanya apa mungkin kau memiliki uang lebih banyak untuk membuat ku tidak membunuhmu?" Anna menjelaskan dengan senyum yang masih belum hilang juga.
" Maddison? my wive? kau fikir aku percaya bahwa dia memintamu membunuhku? dan kau fikir aku percaya kau bisa membunuhku saat ini juga?" Pria tersebut tampak marah.
Anna sama sekali tidak merasa takut, tapi pria tersebut belum menyadari betapa gugupnya dirinya akibat tatapan Anna.
"Well, i know that you are a good athlete, but killing tidak hanya membutuhkan kekuatan dan stamina, tetapi juga butuh kemauan" Anna tersenyum lagi.
"Why maddison want to kill me? " pria itu bertanya.
"Why? apa sekarang kau percaya aku bisa membunuhmu? hahaha .. You know? ternyata maddison memiliki laki2 lain yang jauh lebih HOT " Anna mendekat ke arah pria itu smbil memainkan sumpit di rambutnya.
"I will talk to her, dan aku tidak akan memberikan uang padamu sedikit pun.. " ujar pria tersebut dengan tegas sambil mendorong Anna untuk keluar dari mobil.
"woo.. thats not a good choice ๐.. " dalam sekejab Anna menarik sumpit dari rambutnya dan menancapkannya di bagian samping leher pria tersebut. Darah segar mengenai kaca depan mobil dan membasahi tangan Anna. Anna menatap mata pria tersebut yang dengan perlahan kehilangan nyawanya. Tubuh pria tersebut tidak berhenti bergetar sambil berteriak tanpa suara.
"Hi blood !" ujar anna sambil menjilat darah di tangannya.
" Bye bye sir.. nice talk !" kata Anna meninggalkan mobil pria tersebut yang tidak lagi bergerak.
Anna mencuci tanganya di samping mobil dengan air minum pria tersebut. Ia melempar botolnya ke bawah dan meninggalkan taman kota dengan motornya.
Tak lama kemudian, Anna sampai di rumah mewah berwarna serba putih. Seorang wanita cantik keluar dari rumah tersebut menyambutnya.
"Bagaimana? " tanya wanita tsb dengan mata berbinar binar.
"Done.. u will know how he died on the news. " ujar Anna sambil menadahkan tangan kanannya.
"Yessss ! This is your money. and i give u a little bonus! " ujar wanita itu dengan memeluk Anna dengan manja.
"Singkirkan dirimu sebelum saya melepaskan telinga anda sekarang juga." ujar Anna datar.
Wanita itu segera mundur dan meminta maaf. Anna meninggalkan rumah tersebut dan pulang ke apartemennya.
"Harrison Standley suami artis pendatang baru Maddison standley, ditemukan secara mengenaskan di mobilnya siang ini, dengan sumpit yang masih berada di lehernya. Pelaku pembunuhan masih diselidiki oleh polisi, hingga saat ini sidik jari dan bukti lain belum ditemukan meskipun seluruh isi mobil dan sekitarnya telah diperiksa... "
Berita di seluruh channel TV menceritakan tentang kematian Harrison.
"Huff ... aku tidak mengerti mengapa di senjata pembunuhan tidak ada sidik jari ditemukan... Padahal diketahui dari cctv pelaku tidak memakai sarung tangan!" Letnan Silom tampak gusar dalam rapat bersama para pihak CSI di kantornya.
"Wajahnya juga tidak dapat dikenali oleh sistem, sepertinya dia memakai topeng wajah dan juga topi untuk mempersulit kita Letnan!" sambung Agen Vient.
" Ini sudah ke 10 kalinya terjadj pembunuhan kejam tanpa ada bukti sidik jari dengan wajah yang tak dapat dikenali oleh seorang wanita, apa mungkin ini adalah orang yang sama? " tanya Agen Dade
"Bisa jadi, dilihat dari 10 pembunuhan ini, pasti dilakukan oleh pshyco dan direncanakan. Saya rasa pembunuhan ini semua berbasis uang dan tidak random. Saya gakin pembunuhnya dibayar oleh pihak lain untuk membunuh.. Karena di setiap pembunuhan , kita menemukan istri, keluarga, anak, atau rekan kerja yang memiliki motif tapi tidak dapat dibuktikan bahwa mereka terlibat pembunuhan karena kita tidak dapat menemukan wanita ini .. " ujar Agen Vient.
"Saat ini kita tidak bisa diam saja, kita harus menemukan pembunuhnya kali ini ! Ada kabar bahwa media menemukan foto perselingkuhan Nyonya Stanley, aku rasa ini bisa menjadi motif. Segera bawa Nyonya Standley ke ruang interogasi dan tanya kan semua informasi yang memungkinkan tentang orang yang bermotif membunuh suaminya " perintah Letnan Silom.
Agen Vient segera menjemput Nyonya Standley dari rumahnya ke kantor polisi dan membawanya ke ruang interogasi.
"Apa ini!? beraninya kau memperlakukan aku seperti tersangka ! aku bahkan belum sempat melihat suamiku di rumah sakit! tapi kau malah menempatkan aku di ruang interogasi" kata Maddison marah.
" Nyonya. kami melakukan semua ini agar kami segera menemukan pembunuh suami anda. Saya yakin nyonya tau orang yang membenci suami anda" tanya agen Dade.
" Banyak sekali orang mengancamnya, bagaimanapun juga suami saya adalah pengacara yang tentu memiliki banyak musuh..." kata Maddison dengan cepat.
"Kalau begitu Nyonya, tolong lihat foto wanita ini, apakah mungkin nyonya mengenalnya? " tanya agen Vient
"Dia.., Di Dia pembunuh suami saya tentu saja saya tidak mengenalnya! apa kamu pikir saya bisa mengenali pembunuh suami saya? apa kamu pikir saya yang memintanya membunuh Harry? " kata Maddison dengan panik dan histeris.
"Tunggu.. bagaimana anda tahu bahwa orang ini tersangkanya? saya bahkan belum mengeluarkan foto ini ke media!"tanya agen Dade dengan terkejut.
"Belum???? eee maksud saya , saya fikir dia tersangkanya... karena anda menunjukkan kepada saya fotonya di ruang interogasi kan!.. CUKUP, saya mau pengacara saya mendampingi saya" kata Maddison panik
"wow, benar2 mengejutkan.. anda meminta pengacara jauh lebih cepat dari yang kami duga, baik nyonya kami akan memanggil pengacara anda, sebaiknya ada bersiap2 untuk memberikan kontak pembunuh itu kepada kami" jelas agen Vient.
Para detektif pergi dari ruangan dan memanggil Pengacara Oziel yang telah menunggu di depan ruang interogasi. Oziel berbicara dengan Maddison cukup lama dan kemudian memanggil para detektif untuk berdiskusi
"Agen, klien saya bersedia mengakui pembunuhan suaminya. Namun saya rasa hukuman pembunuhan berencana harus diringankan karena klien saya bersedia untuk mengakui kesalahannya dan ia akan memberikan identitas pembunuh tersebut." ujar Oziel.
"Tidak bisa, 25 tahun penjara atas pembunhhan tingkat 1 tidak dapat dikurangi. Jika klien anda tidak ingin memberikan identitas pembunuhnya, maka saya akan menambah tuntutan karena tidak mau membantu penyelidikan" kata Agen Dade
"Apa 25 tahun? aku akan keluar dari penjara setelah umur 65 tahun! tidak bisa! " teriak Maddison
"Maaf, ini penawaran terbaik kami, bagaimnpun juga pembunuh itu hanya kaki tangan dan kau adalah otaknya. " kata agen Vient.
Pengacara tersebut menenangkan kliennya dan mereka sepakat. "Oke, kami terima tawaran tersebut " ujar pengacara sambil menenangkan Maddison.
"Jadi jelaskan alasan pembunuhan suami anda dan pembunuh itu" ujar letnan Silom yang juga ada di ruangan.
"Saya terpaksa menyingkirkan Harry.. dia tahu saya berselingkuh dengan rekan aktor saya di film terkhir yang saya bintangi. Harry mengancam akan menceraikan saya, membongkar semuanya di depan publik, dan memberitahu anak2 saya. .... Saya akan kehilangan semuanya, harta, ketenaran, dan anak saya akan membenci saya!. saya tidak dapat membiarkan hal itu. Kemudian teman saya Sinta Lee, dia memberikan saya nomor telepon seorang pembunuh bayaran yang tidak akan pernah tertangkap katanya." kata Maddison dengan air mata
"Sinta ? Sinta lee ?.. Ia terlibat di kasus kita yang ke 7, Letnan. Kita mencurigainya telah membunuh ayahnya untuk mendapatkan warisan " kata agen Dade berbisik kepada Letnan.
"Saya takut dan tidak berfikir panjang . Jadi saya segera menghubungi nomor tersebut namun tidak tersambung. Tidak lama seseorang menelepon saya dari nomor lain yang tidak dikenal. Dia berkata bahwa namanya Anna dan dia bertanya kenapa saya menghubunginya. Saya menjelaskan alasan saya menghubunginya, tapi dia tampak tidak tertarik dengan alasan saya ingin membunuh suami saya, dan segera bertanya berapa yang bisa saya bayarkan, Saya bilang 2 Miliar.. dia setuju dan berkata dia akan membunuh Harry minggu depan kemudian menutup teleponnya. Selama 1 minggu saya tidak bisa tidur dan saya tidak dapat menghubungi wnita itu lagi. Lalu tiba2 saya melihat seorang wanita di depan rumah saya saat malam hari ketika suami saya sedang mandi , jadi saya segera keluar dan bertanya siapa dia. Wanita itu berkata bahwa dia adalah Anna, dia bilang dia akan kemari lagi besok siang setelah membunuh suami saya, dan saya harus menyiapkan 2 M tunai besok. lalu dia pergi begitu saja. dan keesokan harinya dia datang dan meminta uang itu, lalu saya melihat berita di TV bagaimana suami saya mati. " kata Maddison dengan tertunduk malu.
"Apa kau melihat wajahnya, dan apa kau tahu kenapa dia tidak meninggalkan sidik jari? apa kau masih menyimpan nomornya?" tanya Letnan Silom beruntun.
"Aku melihat wajahnya.. matanya hitam tanpa ekspresi, hidungnya mancung, bibirnya tebal, dia kurus, dan rambutnya pirang. aku bertanya bagaimana kalau sampai dia tertangkap.., dia menunjukkan telapak tangannya. dia bilang dia telah membakar sidik jarinya. dan nomor itu sudah tidak bisa dihubungi sejak aku meneleponng pertama kali.. " kata Maddison
Letnan Silom dan para detektif keluar meninggalkan Maddison dan berkumpul di ruang utama.
"Jelas sekali bahwa wajah itu adalah wajah palsu yang sama dengan wajah di cctv, bagaimana mungkin seorang pirang memiliki warna mata hitam dan bibir tebal. Dia juga sulit untuk diketahui tingginya karena sepatu bootnya tidak bisa ditebak berapa tinggi solnya.. Dia jelas bukan amatir, dia membuang nomornya setelah ada klien baru. kita harus mencari Sinta, mungkin dia tau cara menghubunginya." kata Letnan silom.
Agen dade segera memanggil Sinta ke kantor
"Hi detektif! long time no see.. ada apa mencariku?" ujar sinta
"Sinta, hari ini kami menangkap Maddison atas pembunuhan suaminya.. dia berkata bahwa kau yang memberikan kontak pembunuh bayar itu.. aku ingin tahu siapa dia dan bagaimana kau mengenalnya!" kata Letnan Silom.
Sinta terkejut dan tidak mampu menatap mata detektif.
---
"So tired... " Anna berbaring di kasurnya bersama pizza yang baru saja ia pesan.
"Maddison Standley terbukti sebagai dalang pembunuhan suaminya, diketahui bahwa Sinta terbkti terlibat perselingkuhan dengan Coman Ford, pasangan mainnya dalam film..... " berita TV ini membuat Anna membuka matanya.
"Wahh... sepertinya para detektif itu menemukan sesuatu" kata Anna dengan tersenyum dan kembali memejamkan matanya, ia tidak perduli.
--
"kasus anda memang sudah lama terjadi, tapi kami masih dapat membuka kembali kasus tersebut jika anda tidak mau bekerja sama" kata Agen Dade
"okay, okay, tenang ... jangan tangkap aku okay? aku mengenal Anna bukan dari orang lain.aku mengenalnya karena aku pernah tinggal bersebelahan dengannya. Awalnya aku tidak tau mengapa dia sering pulang malam, Aku hanya tahu dia hidup sendiri. dan suatu hari dia datang ke apartemen ku dan mengetuk pintu di tengah malam. Aku membuka pintu dan dia bertaya kenapa aku dikamarnya. Sepertinya dia mabuk dan ditangannya banyak sekali bekas darah. aku ketakutan dan tidak bisa mencegahnya masuk ke apartemenku.
Keesokan paginya aku bangun dan mendapati dia berdiri di depan kasurku dengan menatap tajam ke arahku. Tatapannya.. mata itu... aku tidak akan pernah lupa... aku merasa tercekik hanya dengan melihanya... Aku menjelaskan semuanya kemudian dia berkata bahwa dia sedang berpikir bagaimana cara membunuhku ... " kata Sinta sambil mengingat kejadian 3 tahun lalu
"Anna memperkenalkan dirinya dan berkata bahwa dia bisa membunuh siapapun asal aku memberinya uang, jadi aku memberinya 1 miliar untuk menbunuh ayahku dan dia melakukannya dengan baik.
Kalau masalah apakah aku bisa mengenali wajahnya atau tidak, aku tidak bisa .. karena selama kita bertemu, dia tidak pernah muncul dengan wajah yang sama, jadi aku tidak tahu mana wajahnya yang asli. Di malam dia menginap, aku bahkan tidak berani menyentuh tangannya. jadi aku tidak tahu dia memakai topeng atau tidak" kata Sinta melanjutkan.
"Baik, kasus anda akan saya serahkan kembali ke persidangan" kata agen vient sambil meminta polisi untuk menangkap Sinta.
"Aku rasa aku harus meminta bantuan kepada FBI kali ini" Letnan Silom segera menghubungi kepala FBI dan memintanya untuk bertemu saat itu juga. Letnan Silom segera pergi ke kantor FBI dan menunggu Kepala FBI datang. Kepala FBI Simon segera menemui Letnan Silom yang telah menunggu sejak tadi di kantor FBI. Setelah Letnan menceritakan semuannya, Simon berkata bahwa ia akan menyelesaikan semuannya dan meminta Letnan Silom untuk menyerahkan seluruh kasus kepada dirinya. Letnan percaya dan berterima kasih, kemudian pergi meninggalkan ruangan.
Simon memandangi seluruh file setelah membacanya, ia tersenyum dan menghubungi seseorang dengan segera, " I found the pshyco one... " kata Simon dengan puas.
---
Simon meminta seseorang untuk mencari pembunuh ini. Ia melacak keberadaan Anna dan mencarinya di cctv jalanan kota untuk mencari tempat tinggalnya. dan Gotcha! Simon menemukan lokasi apartemen Anna akibat cctv di depan jalan apartemen yang menangkap wajah yang sama dengan wajah yang digunakan pembunuh itu.
Simon segera mendatangi apartemen Anna. "FBI, open the door please!" kata simon sambil menggedor pintu Anna.
Anna kembali membuka mata dan tersenyum. "Ternyata butuh 22 jam untuk menemukanku hahaha" Anna segera memakai topengnya yang lain dan membuka pintu
"Hello? ada apa? anda siapa?" kata Anna dengan rambut merah dan wajah palsu khas wanita latin.
"Hi Anna, saya Kepala FBI Simon! nice to meet you" kata Simon ramah.
"Anna? im sorry, I dont know Anna .. my name is Yoo " kata anna dengan senyum manis dibibirnya
"I know, mungkin kamu memakai nama Yoo disini, tapi saya juga memiliki bukti cctv bahwa kamu adalah Anna yang kami cari.. tapi ... tolong jangan sakiti aku dengan apapun yang ada di tangan kirimu, karena aku hanya ingin bicara" kata Simon
Anna berhenti tersenyum dan menunjukkan pisau kecil di tangan kirinya, dengan santai ia kembali tersenyum iblis dan mengizinkan Simon masuk
"ada perlu apa Simon?" tanya Anna sambil berbaring dan memainkan rambutnya.
"Anna, aku tau semua pembunuhan yang kau lakukan. hari ini Letnan Silom menemuiku dan menunjukkan 10 kasus pembunuhanmu.. " lanjut simon smbil duduk di kursi tamu.
Yah, itu memang belum semuanya, hanya itu yang diketahui oleh Letnan Silom,
"Go on.. " balas Anna
"Anna, aku tau bahwa kau bisa membunuh dengan cepat dengan benda sederhana apapun sehingga dari file yang aku baca, senjata pembunuhan yang kau pakai begitu beragam,... pisau, sumpit, palu, kapak, silet, potongan kuku, bahkan pensil sekalipun. dan kau tidak pernah tertangkap karena kau begitu jenius dan hati-hati. Kau juga memantau targetmu selama 1 minggu dan merencanakan pembunuhan bersih dan matang. " Simon berkata dengan mengamati Anna degan seksama.
Anna tersenyum, "Kau tidak terlihat sepandai itu dalam menganalisa seseorang. dan kau tidak terlihat pandai melacak keberadaan sesorang".
"Benar, yang menganalisa dirimu adalah seseorang yang akan kukenalkan padamu setelah ini. Aku ingin kau bekerja untuk FSI , kau bisa mendapatkan banyak uang dan bisa membunuh tanpa dihukum. Bagaimana?" kata Simon
"pekerjaan macam apa? " Anna tampak tertarik dengan apapun yang berbau pembunuhan.
" well , u have to come with me now" Simon dan Anna segera pergi ke sebuah pintu masuk rahasia di basement kantor FSI. Simon membawa Anna masuk dan memperkenalkannya dengan 4 pria di dalam ruang utama.
"Anna , ini adalah team yang sedang aku bentuk .. dan aku ingin kau menjadi salah satunya." kata Simon
" Apa pekerjaan team ini" tanya Anna
" menyingkirkan orang2 besar penjahat2 negara, teroris, dan para pejabat korupsi yang mngkianati negara. Aku membentuk team ini dengan 4 anggota, ayo perkenalkan diri kalian Boys" kata Simon
"Simon, kami memang meminta wanita dalam team, tapi kenapa kau memberi kami psychopath..๐ " kata Jin.
"Jin, shut up.. " kata Simon.
"My name is Tae, aku adalah leader dari team ini.. " kata Tae.
"Hi, aku Dragon ahli komputer, aku adlah orang yang berhasil melacakmu" Dragon tersenyum ke arah Anna
"Aku Won, aku bertugas untuk berakting menipu dan aku jago menembak๐" Won berkata sambil menata rambutnya
Anna segera menganalisa setiap orang di rungan tersebut,
"Jin dia dingin tapi dari tangannya dia terlihat kuat dan lincah karena badannya kurus dan tinggi. luka di pipi kanannya menunjukkan luka akibat benda tumpul, mungkin tongkat bisbol atau kayu. sepertinya dia pandai berkelahi
Dragon terlihat sangat keren dengan gaya swagnya dan sama sekali tjdak terlihat seperti ahli komputer yang sepertinya sngat hebat karena bisa melacak Anna
Won terlihat tampan dengan jas hitam dan memiliki otot lengan hNg besar. jari telunjuknya terlihat mengapal tanda sering nya ia menggunakan pistol, banyak juga bekas luka di tangannya mungkin dia eroleh dari latihan.
Tae, dia memiliki mata coklat dengan rambut hitam tebal dan tinggi 180 cm. Tae benar benar berotot besar diseluruh tubuhnya dan tampan . tapi apa ya keahliannya? apa cuma memimpin? " pikir Anna.
"Anna? bagaimana? kau suka mereka? kami membutuhkan dirimu untuk membunuh segala bentuk penjahat seperti anak2 maupun orang tua yang ternyata benar2 berbahaya, para laki2 ini kadang suka ga tega untuk membunuh mereka, itu sebabnya aku mencari seorang seperti kamu. "kata Simon membuyarkan lamunan Anna.
"Well apa kelebihan kalian masing2 ,selain Dragon, dan bagaimana cara kita menyusun rencana ? lalu bagaimana cara kita menentukan target." kata Anna
"Anna target ditentukan oleh pemerintah, dan aku yang akan menyampaikan langsung kepada Tae beserta alasan nya. Dragon akan mencari info lengkap target dan kalian akan menyusun rencana bersama. Jadi kalian bekerja pada pemerintah tapi tidak diakui secar Legal. jika kalian tertangkap, kami tidak bisa menolong kalian atas nama FSI, tapi kami akan menolong kalian dari belakang. Itu sebabnya kerja sama team penting " jelas Simon.
"Keahlianku adalah berakting dan menembak " kata Won
"Aku bagian lompat2 dari gedung2 dan mengatasi masalah2 ketinggian, fasilitas berbahaya dan lainnya" kata Jin
"Aku yang paling kuat di team da aku mahir menggunakna senjata apapun, jadi aku akan membuka jalan untukmu ke musuh utama dan membantu mu membunuhnya." kata Tae
"Aku tidak butuh bantuan membunh musuh utama asalkan dia bukan sumo atau petinju hebat ๐ " kata Anna dengan manyun.
" Oke i'm in.. aku Yoo, aku akan bekerja dngan baik.. kapan kita mulai kasus pertama kita? " kata Anna
"Yoo? namamu Anna atau Yoo?" tanya Tae
"Yoo.. namaku Yoo.. " kata Anna
"nama asli? "tanya Dragon sambil mengerenyitkan dahi.
"no.. " jawab Anna sambil membuka snack di atas meja.
"Oke team ini resmi terbentuk dengan 5 orang, kasus pertama akan datang minggu depan. kalian beristirahatlah dan saling mengakrabkan diri. Anna.... maksudku Yoo kamu harus tinggal di sini.. di basement ini ada 3 lantai.. langai paling bawah berisi 5 kamar masing2 untuk kalian. Jika kalian hendak masuk keluar basement, jangan melalui pintu depan kantor FSI, tapi lewat pintu rahasia yang tadi kita lewati ... Yoo kamu dilarang keluar dengan wajah asli .. pakailah topeng dan jika kau mau membuka topeng, lakukan di kantor jangan di apartemen atau diluar. " kata Simon smbil berjalan ke pintu. Ia pergi dan memesankan makanan untuk mereka ber 5.
"Anna eh maksudku Yoo, apa kami boleh tau wajah aslimu?" tanya Dragon
"Not now drag, not now " kata anna sambil tersenyum
--
Simon meminta orang untuk mengantarkan barang anna ke kantor
"Aku bantu" kata Tae sambil mengangkat tas tas ke kamar Anna. Anna terkejut Tae membantunya. Ia satu-satunya yang datang membantu Anna. Kemudian datang Won untuk membantu Anna pula.
" Anna, What i can do? " tanya Won
" Hm.. tolong ambilkan koperku yang hitam dari mobil ya.. " kata Anna manja.
" Yess princess,, " sahut Won sambil menuju ke mobil
Anna dan Tae berada di kamar sendirian sambil menata meja dan kursi.
"u not afraid to me? " tanya Anna sambil menata baju-bajunya di lemari
"Why? Karena kau pembunuh? Noooo... aku juga banyak menembak dan menyakiti orang" jawab Tae sambil mengangkar kursi ke pojok ruangan.
"Ya.. tapi kan tidak karena kau suka dan tidak dengan cara yang kejam, kau juga tidak berfikir bagaimana cara paling menyakitkan untuk membunuh seseorang..." kata Anna sambil menyentuh rambutnya dengan gugup, serta menatap Tae dalam-dalam.
"Hm.. sebenarnya sangat banyak yang ingin aku ketahui tentangmu, tapi ini hari pertama, jadi mari kita pelan2 saja. Bilang saja padaku jika kau sudah siap. Kita akan minum kopi bersama di luar" kata Tae sambil tersenyum dan keluar dari kamar Anna.
Anna terdiam menatap ke pintu, " What is this? kenapa jantungku.. "
Comments
Post a Comment